Minggu, 22 Mei 2011

KISAH ANAK YANG BERBAKTI KEPADA ORANG TUA

Dalam Al-Qur`an Nabi Sulaiman diceritakan sebagai manusia yang bisa berdialog dengan semua binatang,termasuk Jin Ifrit yang dikenal sebagai raja Jin.
Al-kisah, Nabi Sulaiman alaihis salam sedang berkelana diantara langit dan bumi hingga tiba di satu samudera yang bergelombang besar. Untuk menghentikan gelombang tersebut,ia cukup memerintahkan angin agar tenang, sehingga tenang pula samudera itu. Kemudian Nabi Sulaiman alaihis salam memerintahkan jin Ifrit itu untuk menyelam ke dasar samudera.

Dengan kemampuannya, Ifrit mampu menyelam hingga menyentuh dasar tanah di kedalaman laut. Dari dasar itu, ia melihat sebuah kubah dari permata putih yang tanpa lubang, kemudian diangkatnya kubah itu ke permukaan dan ditunjukkannya kepada Nabi Sulaiman alaihis salam.

Terheranlah Nabi Sulaiman alaihis salam ketika melihat keindahan kubah tanpa lubang yang penuh dengan permata berkilauan itu. Dari kekagumannya Nabi Sulaiman bertanya dengan penuh keheranan. Kemudian Nabi Sulaiman berdoa (memohon kepada Allah) agar kubah itu terbuka,al-hamdulillah dengan izin Allah, kubah tersebut terbuka. Tiba-tiba muncullah dari dalam kubah itu seorang pemuda, yang menyebabkan Nabi Sulaiman terkejut seraya berkata" Siapakah kamu ini ? Bangsa jin atau manusia ?" tanya beliau dengan penuh keheranan.Si pemuda menjawab " Aku adalah bangsa manusia," Lalu Nabi Sulaiman bertanya lagi " Bagaimana kamu bisa memperoleh kemuliaan semacam ini ?" Ia menjawab " ببر الوالدين "(Dengan berbuat baik kepada kedua orang tua).Lalu Si pemuda tersebut menceritakan dari awal riwayatnya hingga kemudian mendapatkan karomah (kemuliaan) dari Allah SWT hingga bisa tinggal di dalam kubah yang berada di dasar lautan. Ia bercerita bahwa ibunya dulu sudah tua dan tidak berdaya sehingga dialah yang menggendongnya kemana saja beliau pergi. Pemuda itu selalu berbakti kepada ibunya, dan si ibu selalu mendoakan anaknya,diantara salah satu doa ibunya,beliau selalu memohon kepada Allah SWT agar anaknya diberi rezeki dan perasaan puas diri. Dan semoga anaknya ditempatkan di suatu tempat yang bukan di bumi dan bukan pula dilangit. Kemudian... "Setelah ibuku wafat, aku berkeliling di tepi pantai yang akhirnya aku melihat sebuah kubah ini,lalu aku mendekatinya dan terbukalah pintu kubah itu sehingga aku masuk ke dalamnya," Nabi Sulaiman yang dikenal dapat berjalan diantara bumi dan langit itu kagum terhadap pemuda itu,lalu ia bertanya lagi " Bagaimana engkau boleh hidup di dalam kubah di dasar lautan itu?" Si pemuda menjawab " Didalam kubah itu sendiri, aku tidak tau dimana berada,di langitkah atau di udara. Tetapi Allah tetap memberi rizki kepadaku ketika aku tinggal di dalam kubah." Nabi Sulaiman tambah penasaran sehingga memberikan pertanyaan lagi " Bagaimana Allah memberi makan kepadamu?" Ia menjawab " Jika aku merasa lapar,Allah menciptakan pohon di dalam kubah, dan buahnya yang aku makan. Jika aku merasa haus maka keluarlah air yang teramat bersih,lebih putih daripada susu dan lebih manis daripada madu," mendengar jawaban itu, Nabi Sulaiman semakin heran dan penasaran yang kemudian ia bertanya lagi " Bagaimana engkau mengetahui perbedaan siang dan malam?" Ia menjawabnya " Bila telah terbit fajar,maka kubah itu menjadi putih,dari situ aku mengetahui kalau hari itu sudah siang. Bila matahari terbenam kubah itu akan menjadi gelap dan aku mengetahui hari sudah malam," setelah selesai menceritakan kisahnya yang ajaib ini,pemuda itu lalu berdoa kepada Allah SWT, maka pintu kubah itu tertutup kembali, dan pemuda itu tetap didalamnya,sehingga ia masuk ke dasar lautan lagi. والله على كل شيئ قدير

kisah ini saya ambil dari kitab Al-Nawadir lil Imam Ahmad Syihabuddin al-Qulyubi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar